Isu tersebut disusun oleh 1.500 ahli
dari akademisi, ekonom, masyarakat madani
Sejumlah , akademisi, korporasi, dan
lembaga sosial yang tergabung dalam World Economic Forum (WEF) menyatakan
terdapat enam agenda penting dunia yang harus mendapat perhatian besar pada
tahun 2012.Agenda penting dunia tersebut
disusun berdasarkan kejadian yang muncul pada tahun ini dimulai dari krisis
Fukushima, Jepang, krisis Libya, dan terakhir aksi pendudukan Wall Street atau
Occupy Wall Street.
Dalam Laporan WEF berjudul “Outlook
in the Global Agenda 2012″ yang diperoleh VIVAnews, Rabu, 14 Desember
2011 disebutkan sebanyak 1.500 ahli berkumpul dalam pertemuan tahunan WEF
Network of Global Agenda Council yang berlangsung di Uni Emirat Arab.WEF berharap agenda penting ekonomi
dunia yang kemungkinan bakal menyita perhatian pada tahun depan ini bisa
menjadi jawaban bagi negara-negara di dunia dalam mengambil kebijakan.
Inilah 6 agenda penting ekonomi yang
bakal menyita perhatian pada tahun 2012:
1. Outlook ekonomi global
Ekonomi dunia pada tahun 2012
kemungkinan masih akan didominasi oleh krisis Eropa, di mana pembahasan para
ahli WEF menyoroti masalah kondisi surat utang negara.
Pada tahun 2008 ketika negara
berkembang membantu sistem perbankan dalam menangani krisis keuangan, dengan
sendirinya mereka membawa masalah itu dalam keuangan negaranya. Saat ini,
negara besar di dunia tengah menghadapi krisis surat utang disaat pertumbuhan
ekonomi dunia tengah mengalami perlambatan dibarengi memuncaknya jumlah
pengangguran.
Hasilnya, kondisi ekonomi pada tahun
2012 akan diwarnai instabilitas di mana muncul ketiadaan aturan sistem keuangan
yang bisa diterima semua negara, rendahnya kepercayaan pada pasar, dan
munculnya spekulasi.
2. Peralihan kekuatan ekonomi dunia
dan Emerging Market
Kondisi ekonomi dan politik akan
terus berlanjut dengan adanya peralihan dari negara-negara di Utara ke Selatan
dan dari Barat ke Timur.
Transisi ini menyebabkan pelemahan
pada sistem multilateral atau institusi internasional. Selain itu, hal ini juga
menyebabkan meningkatnya kekuatan regional dalam hubungan internasional
termasuk di dalamnya keamanan, perdagangan, dan keuangan.
Pada tahun 2012, dunia akan dipenuhi
dengan peralihan pengaruh dari intitusi yang berpusat pada negara ke koalisi
berdasarkan keinginan dan institusi non pemerintahan. Hal itu terlihat dari
kegiatan diplomasi dan aksi dari organisasi regional.
3. Pertumbuhan ekonomi inklusif dan
penciptaan lapangan kerja
Masalah pengangguran saat ini
menjadi isu ekonomi dan politik yang dihadapi pemimpin negara-negara di dunia.
Pengangguran merupakan perwujudan dari sejumlah kesalahan struktural,
pertambahan populasi dunia, perbedaan yang melebar antara miskin dan kaya,
serta adanya gap antara pendidikan, keahlian, dan pekerjaan.
4. Pertahanan politik dan multi
stakeholder governance
Dihadapkan pada krisis ekonomi
terbesar sejak Great Depression, sistem politik di AS dan Eropa telah runtuh.
Kemandegan pengambilan keputusan di salah satu pasar utama dunia ini membuat seluruh
sistem di dunia ikut hancur. Di sisi lain, fokus pemerintah yang berupaya
memperbaiki kondisi ekonomi domestik menyebabkan kekosongan kepemimpinan pada
isu-isu global.
Institusi politik diperkirakan akan
menghadapi masa kritis karena berkurangnya kepercayaan masyarakat.
Dengan pelemahan fungsi negara,
mekanisme baru seperti kemitraan multi stakeholder dalam berbagai bentuk
dan tingkatan sangat diharapkan memainkan peranan penting dalam menyalurkan
nilai-nilai publik.
5. Kelangkaan sumber daya alam dan perubahan iklim
5. Kelangkaan sumber daya alam dan perubahan iklim
Tekanan pada sumber daya alam dan
akselerasi iklim ekstrim diperkirakan akan meningkatkan dampak pada pembangunan
ekonomi dan pertumbuhan di beberapa negara. Tekanan ekonomi akan menyebabkan
perlunya inovasi dalam pertumbuhan teknologi yang berkelanjutan dan model
ekonomi.
6. Era revolusi digital
Internet akan menjadi pilar utama
kesejahteraan dunia. Pekerjaan, hiburan, konsumsi, keputusan kebijakan, rantai
pasokan, sistem keamanan, dan komunikasi serta semua aspek yang berhubungan
dengan gaya hidup modern akan dibentuk di dunia digital.
Namun, perembesan digitalisme dalam
hubungan manusia juga akan memunculkan bahaya sama besar dengan kesejahteraan.
Kalangan swasta ditantang untuk mengembangkan kapasitas dan legitimasi terhadap
lingkungan digital di sebuah negara.
Sistem terpusat dan hierarkis
diperkirakan akan bergerak menjadi jaringan yang terdistribusi. Langkah
pemerintah memperketat akses Internet hanya akan memperparah tekanan terhadap
privasi masyarakat, kebebasan berekspresi, dan tuntutan transparansi. (kd)
Sumber : http://fe.uad.ac.id/6-isu-besar-ekonomi-dunia-tahun-2012/
Kesimpulan :
Dari 6 agenda penting yang dinyatakan oleh WEF dapat menyita perhatian pada tahun depan ini diharapkan bisa dijadikan jawaban negara-negara didunia dalam mengambil kebijakan atau dalam pengambilan keputusan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan terulangnya kejadian seperti pada beberapa negara yang disebutkan diatas diantaranya krisis
Fukushima, Jepang, krisis Libya, dan terakhir aksi pendudukan Wall Street atau
Occupy Wall Street.
Saran :
Untuk menanggulangi masalah-masalah yang kemungkinan dapat terjadi seperti 6 isu besar ekonomi dunia dalam artikel tersebut sebaiknya pemerintah lebih bijak dalam mengambil keputusan serta menjadikan isu yang sebelumnya terjadi di beberapa negara sebagai pelajaran,sehingga apabila di negaranya mengalami hal serupa pemerintah dapat menindaklanjuti masalah tersebut dan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan agar masalah-masalah itu tidak berkembang luas.